Ternyata Kita tuh ngga ada apa-apanya yah di alam semesta ini,jadi ngga' sepantasnya kita bersifat sombong....
-Dipta-
http://ada-1.blogspot.com
"I believe that this nation should commit itself. To achieving the goal, before this decade is out, of landing a man on the Moon and returning him safely to the Earth..."
A : Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta.
Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.
A : Sesungguhnya pertanyaan ini agak aneh. Bagaimana caranya kita bisa melihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto ? Jawaban atas pertanyaan ini begitu gampang. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.
Coba lihat foto dibawah ini. Foto pertama menunjukkan tangan Aldrin yang sedang memberi hormat terhadap bendera Amerika. Anda bisa melihat ujung jarinya menyembul sedikit di depan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan di depan helm sudah tidak terlihat. Tapi posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar.
Berhati-hatilah bagi anda yang suka mendengarkan musik dengan earphone. Para peneliti dari University of Southern Mississippi menyimpulkan bahwa 55% pengguna iPod atau pemutar musik lainnya, terancam mengalami gangguan pendengaran karena terlalu sering mendengarkan musik dengan tingkat volume yangsangat tinggi.
Para peneliti tersebut telah melakukan survei terhadap 31 mahasiswa di universitasnya untuk mengetahui kebiasaan mendengarkan musik. Hasilnya sebanyak 55 % menyetel volume iPod di atas 85 dB (A) atau masuk kategori sangat keras. Sedangkan 26 % mendengarkan musik dengan kategori keras, sekira 70-85 dB (A), dan hanya 19 % saja yang mendengarkan musik di bawah level 70 dB (A).
Menurut juru bicara penelitian, sejauh ini memang belum banyak keluhan gangguan pendengaran dari para pengguna iPod. Tapi sebaiknya, hal ini menjadi catatan penting bagi para pemilik iPod dan pemutar musik lainnya.
Efek dari terlalu sering mendengarkan musik lewat earphone dengan volume suara yang tinggi akan dirasakan oleh pengguna dalam kurun waktu tiga tahun, di mana pengguna dapat terancam kehilangan pendengarannya secara permanen.
|
Tahukah anda bahwa energi suara yang dikeluarkan oleh MP3 player (ketika anda mendengarkan dengan headset) kebanyakan berada diatas 90 dB (A). Suara dengan intensitas energi sebesar ini kurang lebih sama dengan yang dimiliki oleh mesin mobil maupun mesin pemotong rumput. (note: suara percakapan manusia sehari-hari berkisar antar 60 – 65 dB (A) ). Jadi bisa dibayangkan berapa besar intensitas energi suara yangmasuk langsung pada telinga anda saat mendengarkan musik headset anda
Berdasarkan standar kesehatan telinga, seseorang hanya boleh menerima paparan energi suara 80 dB (A) secara terus menerus selama maksimum 8 jam. Lebih dari 8 jam, maka akan memberikan kecenderungan gangguan pada pendengaran (baik sementara maupun permanen). Jika intensitas energi suara yang diterimanya menjadi 2 kali lipatnya atau menjadi 83 dB (A), maka maksimum waktu paparan suaranya menjadi hanya 4 jam. Bila intensitas energi suara yang didengarkan adalah 86 dB (A), maka durasi maksimumnya menjadi 2 jam saja. Apabila energi suaranya lebih dari 90 dB (A), maka seharusnya durasi mendengarkannya tidak boleh lebih dari 1 jam, supaya telinga tidak mengalami gangguan pendengaran, baik itu permanen maupun sementara.
|
© 2008-2014 Science is Free.Personal Website All Rights Reserved.
Powered by Aap Einstein.
Designed by cloneaap
Bloggerized by Free Blogger Template and Blogger Teacher.