Apabila dulu Anda jatuh tertidur saat guru IPA Anda menerangkan
peristiwa gerhana, kejadiannya seperti begini: Bulan berputar
mengelilingi Bumi, sementara Bumi berputar mengelilingi Matahari dengan
membawa Bulan.
Pada pergerakan ini, ada saat-saat ketika Bulan berada dalam satu
garis lurus di antara Bumi dan Matahari dan menghalangi cahaya Matahari
yang jatuh ke Bumi. Peristiwa ini disebut Gerhana Matahari. Apabila
Bulan persis berada di sisi gelap Bumi, ia dapat jatuh ke bayangan Bumi
dan menghasilkan apa yang disebut Gerhana Bulan. Namun artikel ini akan
membicarakan Gerhana Matahari.
Posisi Bulan relatif terhadap Bumi dan Matahari saat terjadinya Gerhana Matahari (Wikipedia).
Jarak Bumi menuju Matahari kurang lebih 400 kali jarak Bumi-Bulan,
ukuran Matahari relatif terhadap Bulan juga memiliki perbandingan yang
kurang lebih sama. Garis tengah Matahari kurang lebih 400 kali garis
tengah Bulan. Dengan demikian, apabila dilihat dari Bumi, ukuran kedua
benda langit tersebut berukuran hampir sama sehingga piringan Matahari
dapat benar-benar tertutup oleh Bulan dan langit menjadi benar-benar
gelap. Peristiwa ini disebut Gerhana Matahari Total. Pada gambar di
atas, kita dapat melihat bahwa daerah di Bumi yang mengalami Gerhana
Matahari Total adalah daerah bayangan Bulan yang disebut Umbra.
Apabila kita menonton bioskop dan orang yang duduk persis di depan
kita menghalangi pandangan kita ke layar, dengan sedikit menggeser
kepala kita ke kiri, kanan, atau sedikit mendongak ke atas maka kita
dapat melihat layar tanpa terhalang kepala penonton di depan. Hal yang
sama juga berlaku dengan gerhana matahari. Karena jarak Bumi-Bulan jauh
lebih kecil daripada jarak Bumi-Matahari, maka pada prinsipnya kita
dapat sedikit “mengintip” Matahari yang terhalangi Bulan dengan cara
menggeser sedikit posisi kita. Pada gambar di atas, daerah yang ditandai
dengan Penumbra adalah di mana kita dapat melihat sedikit porsi
Matahari yang terhalangi Bulan. Daerah ini melihat apa yang dinamakan
Gerhana Matahari Sebagian. Perbedaan penampakan antara Gerhana Matahari
Sebagian dengan Gerhana Matahari Total dapat dilihat pada dua gambar di
bawah ini.
Mosaik
foto ini menggambarkan urut-urutan peristiwa terjadinya Gerhana
Matahari Sebagian. Foto diambil oleh Fred Espenak saat mengamati Gerhana
Matahari Sebagian pada tanggal 30-31 Juli 2000 (www.MrEclipse.com).
Klik untuk melihat versi yang lebih besar.
Urut-urutan
peristiwa terjadinya Gerhana Matahari Total. Fred Espenak memotret
Gerhana ini di Libya pada saat terjadi Gerhana Matahari Total pada
tanggal 29 Maret 2006 (www.MrEclipse.com). Klik untuk melihat versi yang
lebih besar.
Karena
Bulan bergerak mengitari Bumi, maka bayangan Bulan bergerak menyapu
daerah yang disebut jalur totalitas (www.MrEclipse.com).
Menurut perhitungan, kira-kira setiap tahun dapat terjadi 1 atau 2
kali Gerhana Matahari Total, namun tidak semua bagian Bumi yang
mengalami siang hari dapat melihat Gerhana Matahari.
Saat gerhana, kita lihat bahwa daerah penumbra yang mengalami gerhana
sebagian mencakup kurang lebih setengah bagian permukaan Bumi yang
mengalami siang hari, sementara daerah umbra bahkan lebih kecil lagi!
Selagi Bulan menutupi Matahari, ia juga bergerak mengelilingi Bumi. Oleh
karena itu lokasi jatuhnya umbra terus berpindah membentuk suatu jalur
di permukaan Bumi yang disebut jalur totalitas. Jalur ini sempit sekali
dan hanya mencakup kurang dari 1% luas permukaan Bumi. Untuk dapat
melihat Gerhana Matahari Total kita harus berada di dalam jalur
totalitas ini. Dengan demikian hanya sebagian kecil saja warga Bumi yang
memperoleh anugerah untuk dapat melihat Gerhana Matahari Total.
Mulainya gerhana matahari ditandai dengan kontak pertama, yaitu saat
piringan Bulan pertama kali memasuki piringan Matahari (gambar paling
kiri pada foto urut-urutan Gerhana Matahari), dan diakhiri dengan saat
kontak terakhir yaitu saat piringan Bulan terakhir kali meninggalkan
piringan Matahari (gambar paling kanan pada foto yang sama). Perjalanan
Bulan menutupi Matahari ini berlangsung kira-kira 2 jam, namun saat
paling dramatis adalah momen yang disebut totalitas, yaitu saat ketika
Matahari benar-benar tertutup oleh Bulan dan langit yang awalnya siang
menjadi gelap namun tidak segelap malam. Momen totalitas ini berlangsung
sangat singkat yaitu hanya beberapa menit saja, namun merupakan salah
satu momen paling menakjubkan yang dapat dilihat seorang anak manusia.
Usaha masyarakat kuno untuk menjelaskan peristiwa gerhana matahari
tergambar dalam mitologi mereka. Masyarakat Cina kuno menggambarkan
peristiwa ini sebagai naga langit yang hendak memakan matahari. Oleh
karena itu, pada masa lalu masyarakat menabuh gong dan benda-benda keras
lainnya untuk menakut-nakuti naga tersebut dan berhenti memakan
Matahari. Tentu saja aksi ini selalu sukses dan naga tersebut melarikan
diri dan matahari kembali bersinar. Bahkan di abad 19, angkatan laut
Cina menembakkan meriam ke udara untuk mengusir naga tersebut.
Karena saya tidak pernah melihat Gerhana Matahari Total, untuk dapat
menggambarkan perasaan saat melihat Gerhana Total, saya mengutip
beberapa paragraf dari buku
Totality: Eclipses of the Sun (Mark Littmann, Ken Willcox and Fred Espenak).
Fred Espenak adalah astronom yang bekerja di
Goddard Space Flight Center
milik NASA dan terkenal melalui perhitungannya dalam memprediksi
gerhana. Ia juga aktif memburu gerhana dan dikenal sebagai “Mr.
Eclipse.”
Gerhana di atas Zambia, Afrika, 21 Juni 2001. Foto oleh Fred Espenak (www.MrEclipse.com).
Kontak pertama. Sedikit cuilan muncul di bagian barat Matahari. Mata
kita tidak mendeteksi adanya perubahan sinar matahari. Tiada apapun
selain cuil tersebut yang menjadi pratanda tentang sesuatu yang luar
biasa. Namun ketika cuilan kecil tersebut berkembang menjadi cungkilan
besar di muka Matahari, antisipasi semakin menggelora. Hari ini bukanlah
hari yang biasa.
Namun segalanya berjalan lambat sekitar setengah jam pertama, hingga
saat ketika matahari tertutup lebih dari setengahnya. Kini, awalnya
perlahan, namun kemudian semakin cepat, hal-hal luar biasa mulai
terjadi. Langit masih gelap, namun warna birunya semakin pudar. Di tanah
sekitar sekitar kita, cahaya semakin meredup.
Seiring berjalannya menit, lajunya semakin cepat. Seperempat jam
menuju totalitas, langit bagian barat menjadi lebih gelap daripada
bagian timur. Bayangan bulan semakin mendekat. Meskipun Anda tidak
pernah melihat Gerhana Matahari Total sebelumnya, Anda tahu bahwa
sesuatu yang luar biasa akan terjadi, sedang terjadi saat ini–dan ini
adalah sesuatu yang di luar pengalaman manusia normal.
Kurang dari lima belas menit menuju totalitas. Matahari menjadi sabit
yang semakin mengecil, masih bersinar terang, namun birunya langit
berubah menjadi biru keabuan atau nila. Gelapnya langit semakin
melingkupi Matahari. Matahari tidak lagi menyinari langit.
Lima menit menuju totalitas. Kegelapan di daerah barat semakin
terlihat dan semakin kuat, suatu kegelapan tak berwujud bergerak naik
dan menyebar sepanjang horizon barat. Pembangunannya bagaikan gerakan
badai, namun dalam keheningan tanpa adanya gemuruh guntur. Kini
kegelapan mulai mengapung di atas horizon, menyingkapkan senja kuning
atau oranye di bawahnya. Anda sudah melihat menembus bayangan sempit
Bulan dan melihat sinar matahari di luar bayangan tersebut.
Percepatan peristiwa semakin meningkat. Matahari yang berbentuk sabit
kini bersinar putih keperakan, bagaikan api sinar las. Gelapnya langit
semakin mendekati Matahari, semakin cepat, dan mengepungnya.
Menit-menit berubah menjadi detik. Sinar Matahari memecah menjadi
titik-titik individu sinar putih yang menyilaukan–Ini adalah Bulir-bulir
Baily yaitu berkas-berkas sinar Matahari yang bersinar melalui
lembah-lembah Bulan yang terdalam. Di arah yang berlawanan dari sabit
Matahari, sebuah siluet bundar terlihat. Ini adalah tepi piringan Bulan,
dibingkai oleh cahaya yang menciptakan halo di sekitar Matahari yang
semakin gelap. Korona Matahari–bagian paling menyentak dan tak terduga
dari sebuah gerhana total–mulai nampak.
Hampir seketika, sabit Matahari yang teramat tipis memecah menjadi
rangkaian bulir-bulir dan lengkung-lengkung pendek yang bersinar dan
menghilang cepat secara bergantian. Dan kini, hanya ada satu bulir,
bersinar seperti berlian dalam cincin.
Namun sinar terangnya dengan cepat menghilang bagaikan dijatuhkan ke dalam jurang.
Totalitas!
Gerhana Matahari Total.
Di tempat di mana Matahari berada kini terdapat sebuah piringan hitam
di langit, dikitari oleh sinar putih dari korona, terangnya kurang
lebih sama dengan terangnya sinar Bulan purnama.
Anda sedang berdiri di bawah bayang-bayang Bulan.
Bila melihat pemandangan sekitar menuju horizon di segala arah, Anda
dapat melihat ke luar daerah bayang-bayang Bulan ke daerah yang tidak
mengalami Gerhana total, nampak senjakala berwarna oranye dan kuning.
Dari cahaya yang nampak di balik kegelapan yang mengungkungi Anda muncul
suatu perasaan bahwa waktu adalah sesuatu terbatas.
Cakrawala kemudian memberi tanda bahwa totalitas mendekati akhir.
Cakrawala barat semakin terang sementara kegelapan di timur semakin
dalam dan menurun ke arah cakrawala.
Tiba-tiba totalitas berakhir! Bulir terang Matahari muncul. Permata
surgawi ini dengan cepat bertumbuh menjadi rangkaian permata yang
bergabung membentuk sabit Matahari yang kembali muncul. Bayangan gelap
Bulan diam-diam bergerak meninggalkan Anda dan memburu ke arah Timur.
Pada titik ini serta-merta Anda bertanya, “Yang berikutnya kapan?”
Daerah-daerah
yang akan mengalami gerhana sebagian dan gerhana total. Gerhana total
tahun ini sebagian besar hanya akan terlihat di daerah-daerah yang tidak
berpenghuni (Fred Espenak, eclipse.gsfc.nasa.gov).
Gerhana Matahari pada tahun ini akan terjadi para hari Jumat, 1
Agustus 2008. Sebagaimana sering terjadi, gerhana kali ini berwatak
antisosial karena sebagian besar dari jalur totalitasnya menyapu
daerah-daerah yang jarang dihuni manusia (lihat gambar di samping), dan
berada di daerah sekitar Kutub Utara dan Siberia yang sebagian besar
tertutup awan. Hanya pada saat jalur totalitas tersebut bergerak ke arah
selatan, menuju Mongolia dan Cina, harapan untuk melihat gerhana
tersebut di bawah cuaca cerah semakin meningkat.
Jalur totalitas akan
dimulai dari daerah
Nunavut di Kanada bagian utara dan akan melewati
Grise Fiord (populasi: 150), salah satu kota paling utara di Kanada. Bayangan bulan kemudian akan menyeberangi
Tanah Hijau menuju Rusia, melewati
Pulau Svalbard,
Tanah Franz Josef, dan
Pulau Novaya Zemlya.
Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 10:21:07 Waktu Greenwich. Ini
adalah saat ketika sumbu dari umbra Bulan melewati titik paling dekat ke
pusat Bumi dan ini adalah saat ketika durasi gerhana mencapai waktu
paling lama. Puncak gerhana akan terjadi di dekat kota
Nadym, berlangsung selama 2 menit 27 detik.
Jalur
umbra dan penumbra gerhana matahari tanggal 1 Agustus 2008 (Fred
Espenak dan Jay Anderson, eclipse.gsfc.nasa.gov). Klik pada peta untuk
memperbesar.
Umbra bulan akan terus bergerak di atas
Siberia utara–suatu daerah kosong dan tidak ada kota besar, sebelum akhirnya mencapai
Novosibirsk
yang merupakan kota ketiga terbesar di Rusia (populasi: 1.4 juta).
Durasi totalitas gerhana di atas kota tersebut adalah 2 menit 18 detik.
Selanjutnya umbra bulan akan bergerak ke arah perbatasan
Russia-Kazakhstan-Mongolia-Cina, bergerak di atas Pegunungan Altai, dan
berakhir di kota
Xi’an di mana
pasukan tanah liat yang menjadi penanda kuburan Kaisar
Qin Shi Huang menjadi batas paling selatan dari jalur totalitas. Naga pemakan Matahari telah kembali ke Cina!
Penduduk yang tinggal di Indonesia, sayangnya, tidak dapat melihat
gerhana total maupun sebagian kali ini, karena gerhana dimulai justru
pada saat matahari sudah terbenam di Indonesia. Namun, warga Indonesia
yang berada di negara lain dapat melihat peta di samping untuk melihat
apakah lokasinya dilewati gerhana sebagian atau tidak. Persentasi
gerhana yang dapat dilihat ditandai oleh garis-garis hijau, semakin jauh
dari jalur totalitas berarti semakin kecil porsi gerhananya. Pembaca
yang tertarik untuk mengamati gerhana diminta untuk
memperhatikan keamanan dan kesehatan mata
pada saat pengamatan. Pada saat totalitas, kita boleh melihatnya dengan
mata telanjang, namun sangat tidak disarankan untuk mengamati dengan
mata telanjang proses terjadinya gerhana!