masi inget gg gan ma kejadian ini?
BYRON
MORENO adalah wasit terbaik Ekuador. Lugas, dingin, dan tak mudah
goyah. Karena itu, ketika Federation Internationale des Football
Association (FIFA) meminta Federasi Sepakbola Ekuador (FEF) menugaskan
seorang wasit untuk putaran final Piala Dunia 2002 di Jepang/Korsel,
Moreno-lah yang menjadi pilihan.
Tak
banyak yang mengenal Byron Moreno sebelumnya. Bahkan meskipun setelah
dia memimpin sejumlah pertandingan penting kelas dunia. Tetapi hari
itu, Selasa 18 Juni 2002 pukul 18.30 WIB di Daejeon -dalam sebuah
pertandingan perdelapanfinal antara tuan rumah Korsel versus Italia-
nama Moreno menjadi amat terkenal. Francesco Totti diusir dari
lapangan. Gol Damiano Tommassi dianulir atas alasan offside, dan tuan
rumah Korsel melenggang ke delapan besar berkat golden goal Ahn
Jung-hwan. Gli Azzurri pun menangis, merasa mereka kalah bukan oleh
tuan rumah, tetapi akibat pelintiran wasit.
Tetapi
Moreno dibela -tentu saja- sebagian besar oleh orang-orang Korsel,
FIFA, dan juga pendukung tim tuan rumah itu. Guus Hiddink yang menjadi
tukang poles Ahn Jung-hwan dkk bahkan meminta orang-orang Italia
legawa dan menerima kenyataan bahwa mereka memang kalah. ”Itu lebih
terhormat,” tegas Hiddink kala itu. Waktu berjalan, dan kontroversi
tersebut dengan cepat terkubur. Pertanyaan tentang siapa yang hebat:
Korea, Italia, atau Moreno pelan-pelan juga tergusur dari ingatan.
Namun
empat bulan kemudian -Minggu 8 September 2002- Moreno menyeruak lagi.
Tentu dengan kejutan yang lebih besar. Sebagai wasit ”kaliber” versi
FEF, hari itu dia ditugaskan untuk memimpin partai penting di Liga
Ekuador: tuan rumah Liga de Quito menjamu Barcelona Guayaquil.
Ketika
itu, sampai waktu pertandingan hampir habis, skor masih 2-3 untuk
kemenangan tim tamu Barcelona Guayaquil. Moreno lantas memberi tanda
ke asisten wasit agar ada injury time selama enam menit. Asisten wasit
pun mengangkat board time, memberitahu tim yang bertanding, ofisial,
penonton, dan pemirsa televisi, ada enam menit lagi waktu tambahan.
Apa
istimewanya dari injury time itu? Tak ada, semua wajar. Karena memang
banyak pelanggaran yang terjadi dalam salah satu pertandingan paling
kasar di Liga Ekuador tersebut.
Namun,
Moreno memang penuh kontroversi. Meskipun dia telah memberitahu
asisten wasit bahwa waktu tambah cuma enam menit, tapi yang dia
laksanakan di lapangan adalah: 13 menit! Rekor injury time terlama di
dunia.
Dan buah dari ”ulah” Moreno
itu, tuan rumah mencetak dua gol tambahan pada menit ke-98 dan 101
-atau menit ke-8 dan 11 injury time- sehingga Quito berbalik menang
4-3. Barcelona tersingkir. Moreno dihukum tak boleh memimpin
pertandingan selama 20 kali oleh bos FEF Luis Chiriboga. Siapakah yang
hebat: Korsel, Italia, atau Moreno-kah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar