Profil J-Rocks

0 komentar


J-Rocks adalah band dari Jakarta yang berdiri pada 9 November 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bass), dan Anton (drum). Aliran band ini adalahJapanese pop/rock.
foto profil personil j-rocks
Awalnya band ini bernama J-Rockstars. Penambahan huruf “J” di depan kata Rockstar adalah dengan alasan J bisa berarti Jepang (karena mereka memainkan Japanese pop/rock music), Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, serta ‘Jujur‘ yaitu memainkan musik yang benar-bener mereka sukai. Nama J-Rockstars akhirnya disingkat menjadi J-Rocks, dan nama J-Rockstars menjadi istilah untuk penggemar J-Rocks (biasa disingkat JRS). Sejak tahun 2008, J-Rocks mulai mengenakam kostum batik dengan desain modern namum tetap dengan dandanan ala Harajuku, dan mempromosikan batik kepada kawula muda.

Awal Karier

Awal 2004, J-Rocks menjuarai festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, Trans TV, dan Aquarius Musikindo. Masing-masing personil meraih best vocalistbest guitaristbest bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo. Mereka akhirnya berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk “Topeng Sahabat” dengan labelAquarius pada pertengahan tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu “Serba Salah” dan “Into The Silent“.
Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua SpiritJ-Rocks memainkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock’n Roll (Juwita Hati), Waltz / Victorian (Tersesal), Symphonic Metal (Aku Harus Bisa), blues, klasik, dan lain sebagainya.
Pada lagu berjudul “Kau Curi Lagi” mereka berkolaborasi gitaris wanita, Prisa Rianzi dan pada lagu “Juwita Hati” mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy SuryawanShalvynne ChangSato & Boppy berperan sebagai fans yang mengejar idolanya sampai ke Jepang . Tidak tanggung-tanggung, beberapa kawasan di Jepang termasuk Shibuya & Harajuku dijadikan lokasi syuting Video Clip. Konsep yang menarik membuat Video Klip ini populer di Indonesia.

Rekaman di Studio Legendaris Abbey Road

J-Rocks mengukir sejarah sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, di Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008. Di studio Abbey Roadmereka ditangani oleh Chris Butler, seorang sound engineer ternama.
Proses rekaman untuk ketiga lagu J-Rocks hanya membutuhkan waktu selama dua hari. Di hari ke-3, Christ melakukan proses final mixing untuk lagu-lagu itu. Sambil menunggu, J-Rocks membuat video clip untuk lagu Falling in Love dan berfoto di zebra cross legendarisAbbey Road dengan mengenakan batik yang sudah mereka persiapkan dari Jakarta. Hasilnya J-Rocks merilis album ke-3, berupa mini album bertajuk “Road to Abbey“, dengan cover bergambar J-Rocks menyebrangi zebracross Abbey Road ala The Beatles. Berisi 4 lagu dan 1 instrumental.
Kesempatan berharga ini diperoleh J-Rocks karena memenangkan ajang “A Mild Live Soundrenaline 2008“. J-Rocks terpilih sebagai band terbaik di ajang tersebut karena mampu tampil sesuai dengan tema “Free Your Voice” dan berhasil membawa topik “Save Our Music and Culture“. Rekaman di Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang go internasional.
Abbey Road Studios didirikan pada November 1931 oleh EMI di “London”. Sejumlah musisi tersohor pernah merekam lagu mereka di studio itu, seperti The Beatles, Green Day, Muse, Oasis, Radiohead, Red Hot Chili Peppers, U2 bahkan Michael Jackson.

Profil Personil J-ROCKS

  • IMAN
Nama : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : 19 Juli 1981Posisi : Vocalist and guitarist
foto profil personil j-rocks_iman_vokalis_gitaris“Soul..jenius..super sensitif..” kicau Iman di Twitter, tanggapannya tentang Kurt Cobain. Motor Nirvana itu menjadi salah satu gitaris favoritnya, selain Jimi Hendrix, dan Yngwie Malmsteen. Ketiganya yang menginspirasi Iman untuk bermain gitar. Vokalis cum gitaris J-Rocks ini mengawali karir bermusiknya sebagai gitaris. Karena tidak kunjung mendapatkan vokalis yang cocok, iapun menjadi vokalis di J-Rocks.
Ia tidak nekat, sebab Iman mempunyai karakter vokal yang kuat, range vokalnya lebar membuatnya enak untuk bermain di nada rendah sampai tinggi. Artikulasinya juga jelas karena ia juga menguasai teknik falsetto. Apalagi ditambah ia piawai menjiwai lagu.
Pemilik nama Iman Taufik Rachman ini juga jago main piano dan menciptakan lagu. Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya.
Twitter : imanine
  • SONY
Nama : Sony Ismail Robbayani
Tanggal lahir : 24 September 1982
Posisi : Guitarist
foto profil personil j-rocks_sony_gitarisSiapa sangka lelaki yang lihai memainkan bola bundar akhirnya menjadi seorang gitaris J-Rocks. Padahal menjadi pemain gitar tidak masuk dalam daftar impian Sony, pokoknya hanya sepakbola. Darah bola diturunkan dari kakeknya, hampir semua keluarganya suka bola. Bukan hanya penyaluran hobby, Sony sudah menjadi pemain semi profesional, ia digaji oleh klub. Bahkan Sony juga dipanggil untuk tes masuk tim nasional U 15. Namun, sesuatu terjadi, ada hal yang mengecewakan dirinya.
Sony banting stir ke gitar. Kakaknya yang bermain gitar di kamar membuatnya tertarik. Sejak itulah ia belajar gitar ke kakaknya. Gayung bersambut, teman-teman SMP-nya juga kebanyakan main gitar.  Gitaris yang selalu tampil di depan juga membuatnya semakin yakin untuk menekuni gitar. “Personel paling disorot setelah vokalis adalah gitaris. Pasti itu. Keren aja,” katanya.
“Mendalami gitar itu ternyata dalam banget. Main perasaan. Menuangkan perasaaan saat happy, kesel. Aku selalu main gitar,” tambahnya. Ada satu gitaris yang paling ia ingat selain favoritnya seperti Paul Gilbert-nya Mr Big, Andy Timmons dan Steve Vai, adalah Irfan, kakak kelasnya pas SMA. “Jago banget. Parah. Aku belajar banyak banget, dia yang yang bikin Aku kayak gini. Berjasa banget pokoknya,” cerita dia.
Kemampuan Sony mengulik gitar diakui banyak produsen gitar. Sekarang dirinya di endorse oleh Ibanez. Sebelumnya, tiga tahun ia diendorse oleh merek gitar lokal, bahkan mempunyai signature series.
“Meraih mimpi” kalimat itu yang menggambarkan perasaan Sony di J-Rocks. ” Kalau gak di J-Rocks, aku gak punya pengalaman rekaman di Abbey road,Gak punya pengalaman ke Jepang, Ga punya pengalaman kelilling Indonesia.  Sangat membanggakan.”
Twitter: sony_ismail
  • WIMA
Nama : Swara Wimayoga
Tanggal lahir : 29 November 1981
Posisi : Bassist
foto profil personil j-rocks_wima_bassis“I am a brother, son, father, friend, musician, arranger, bassist, guitarist, pianist, programmer, lover, headbanger, drivers, listener, dreamers, storyteller, anything you name it..”  Wima menggambarkan dirinya.
Bass Gitar, bukan satu-satunya alat musik yang ia kuasai. Saat SMA Wima lebih dikenal sebagai gitaris. Akan tetapi saat nge-band bersama Iman, ia selalu pegang bass. Saat ke band lain, dirinya kembali menjadi gitaris.
Tetsuya bassist Larc En Ciel,  yang menginspirasi untuk mengeksplorasi bass lebih dalam lagi. “Pattern bassnya asyik banget,” kata dia.   Cara memainkan Bass musisi Jepang itu, Wima anggap sangat menantang. “Bass bukan alat yang menonjol dalam musik, namun Tetsuya bisa jalan terus, mengisi dan mewarnai lagu.” tambahnya.
Lelaki bernama Swara Wimayoga menjadi sangat atraktif saat di panggung. Padahal di keseharian Wima adalah sosok pendiam. Seringkali ayah satu anak ini memainkan  bass sambil lompat-lompat. Itu susah, karena dirinya harus menjaga ritme lagu agar tidak loncat juga. “Berarti aku sangat menikmati lagu itu”.
Twitter: swarawimayoga
  • ANTON
Nama : Anton Rudi KelcesTanggal lahir : 17 Agustus 1982Posisi : Drummer
foto profil personil j-rocks_anton_drummerHanya drummer yang punya singgasana di band!” Anton menyetujui kalimat itu. Alasannya karena hanya drummer yang duduk setiap main musik. Juga karena drum adalah pengontrol ritme musik di sebuah lagu. Makanya, ia tak keberatan saat manggung ia tersembunyi diantara alat-alat drum.
Ia jatuh cinta pada drum saat ia melihat aksi  Tre Cool, drummer band punk Greenday. Gaya Tree yang tengil dan bergembira di atas panggung membuatnya jatuh hati. “Gayanya fun, ketawa-tawa dan loncat-loncat di atas panggung.” jelas lelaki ramah ini. Tak heran di tiap penampilan dengan J-Rocks ia jadi sosok yang berbahagia di atas panggung.
Nonton film menjadi kesukaanya diluar main drum. Hampir semua jenis film ia suka, namun ia paling senang dengan film kolosal. “Film romantis juga nonton sih, menunjukkan jiwa romantis dalam diriku,” kata dia sambil terkekeh.
Twitter: Anton_kelces

Profil The Gazette

0 komentar

satu lagi nih, band Peace n Smile company yang menurut saya sangat keren dengan gaya visual kei nya, The Gazette. wuiih, dari namanya aja dah keren banget tuh. Tapi jangan salah, bukan cuma gaya dan namanya aja loh yang keren. Warna musik yang mereka tawarkan juga sangat keren dan unik yaitu musik rock progressive yang lebih mengutamakan dalam permainan bass Reita, kadang mellow, kadang keras ditambah vokal scream Ruki , terlihatlah dari gayanya. Mereka menyebut warna musiknya itu dengan Gazerock. Kata mereka band yang menginspirasinya adalah band yang sama - sama agak keras yaitu X-japan. Meskipun lagunya keras , ada growling ma death voicenya, tapi ada juga lho lagu lagu Gazette yang lembut n penuh penghayatan yang bikin merinding kayak lagu Reila, Chizuru, Cassis dll . Jadi aliran yang mereka punya tidak hanya itu - itu saja tapi terdiri dari macam unsur musik. terbuktikan bahwa band Gazette itu ngga cuma jual tampang.
Band yang dibentuk pada tahun 2002 ini terdiri dari 5 personel yaitu Ruki sebagi vokalis yang banyak goresan dilehernya , Uruha yang suka pamer - pamer paha, Aoi (sekilas mirip dengan miyavi) pada gitar, Reita yang sangat khas dengan penutup hidungnya sebagai bassis, dan terakhir Kai sebagai drummer (yang ngegantiin Yune, ex-drummer gazette ).
saya paling suka vokal Ruki waktu nyanyiin lagu Anti Pop, Hyena, cassis dan reila. yang hyena ma Antipop Ruki betul - betul ngegrowl. sangat berbeda waktu dia nyanyiin lagu Cassis dan Reila, Ruki sangat menghayati betul lagunya. Pernah kulihat video konsernya Gazette di Youtube waktu nyanyiin lagu Reila, di situ Ruki sampe nangis menyanyikannya. sang gitaris, Aoi, Salah satu gitaris paling keren menurutku. paling senang ngeliat dia main gitar solo di Cassis yang akustik terus permainannya di Burial Applicant juga keren. gaya mainnya mirip - mirip ama gitarisnya Luna Sea. terus Uruha Salah satu personel yang membuat Gazette itu jadi unik melihat gayanya yang agak feminim dan elegan. cara main gitarnya juga mirip - mirip dengan sugizo tapi yang membuat dia beda mungkin gaya mainnya yang sexy dan suka pamer - pamer paha.. he he he.. kalo Reita merupakan Pemain bass favoritku setelah Tetsu ama Nao. waktu ngeliat poster - poster Gazette, yang paling menonjol n keliatan mungkin si Reita ini karena penutup hidungnya yang sangat khas. Permainan bassnya juga keren, kalo di PV gaya memainkan bassnya cool tapi pas konser image coolnya jadi hilang karena waktu manggung Reita sangat suka loncat n putar - putar. pernah si Reita ini mengalami cidera pada jempol tangannya karena terlalu semangat kalo main…. dan yang terakhir drummer Gazette , Kai, Mungkin cuma Kai satu - satunya personel Gazette yang nggak pernah loncat - loncat waktu konser (yaiyalah, namanya jg Drummer). Meskipun cowo yang ngefans banget ama Gackt dan Dir en grey ini cuma bisa duduk belakang drum, tapi permainan drumnya selalu total dan saking totalnya ia pernah jatuh sakit setelah konser.
Nih profil para personel Gazette yang kukutip dari wikipedia ma forum - forum.

glitter-graphics.com

Ruki - Death Voice
Nama asli: Matsumoto Takanori
Tempat/Tanggal lahir: Kanagawa,February 1, 1982
Golongan darah: B
Tinggi: 162 cm
Hobi : belanja
Keluarga : Ayah, Ibu, Kakak laki-laki
Band sebelumnya: Mikoto, Ma’die Kusse, Kar+te=zyAnose
Uruha - Guitarist
Nama asli: Takashima Kouyou
Tempat/Tanggal lahir: Kanagawa,June 9, 1981
Golongan darah: O
Tinggi: 177 cm
Hobi : billiard, pachinko, bowling, bola
Keluarga: Ayah, Ibu, 2 kakak perempuan
Band sebelumnya: Karasu, Ma’die Kusse, Kar+te=zyAnose
Aoi - Guitarist
Nama asli: Shiroyama Yuu
Tempat/Tanggal lahir: Mie,January 20, 1979
Golongan darah: A
Tinggi: 171 cm
Hobi : Composing, guitar solos
Keluarga: Ayah, Ibu, kakak laki laki dan perempuan
Band sebelumnya: Mervilles, Artia
Reita - Bassist
Nama asli: Suzuki Akira
Tempat/Tanggal lahir: Kanagawa,May 27, 1981
Golongan darah: A
Tinggi: 172 cm
Hobi : Nonton
Keluarga: Ibu, Nenek, kakak perempuan
Band sebelumnya: Karasu, Ma’die Kusse, Kar+te=zyAnose
Kai - Drummer
Nama asli: Uke Yutaka
Tempat/Tanggal lahir: Tokushima,October 28, 1981
Golongan darah: B
Tinggi: 172 cm
Hobi : Masak, Bola
Keluarga: Ayah, Ibu
Band sebelumnya: Mareydi†Creia
oia sebagai tambahan aja, selain The Gazette, band - band yang juga berada di bawah label PS Company adalah Alice Nine, Miyavi, dan Kaggra
Gazerock is not dead

Profil Muse

0 komentar


Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokalis, gitaris, pianis), Dominic Howard (drummer), dan Chris Wolstenholme (bassis). Muse memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengan konser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan.[1] Muse telah merilis empat album rekaman, dimulai dengan Showbiz pada tahun 1999, diikuti Origin of Symmetry di tahun 2001, Absolution di tahun 2003, dan album terbarunya Black Holes & Revelations di tahun 2006. Sepanjang karirnya, Muse telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk 5 MTV Europe Music Awards, 5 Q Awards, 4 NME Awards dan 2 Brit Awards.
Sejarah
Pembentukan (1992-1997)
Pada tahun 1990-an awal, anggota-anggota Muse memiliki grup musik masing-masing di sekolah mereka. Pembentukan MUSE berawal ketika Matthew Bellamy yang berumur 14 tahun berhasil lulus audisi untuk masuk grup Dominic Howard. Ketika bassis mereka memutuskan untuk keluar, mereka meminta teman baik mereka, Chris Wolstenholme, untuk bergabung dan mempelajari gitar bass. Chris sempat menolak, tapi akhirnya memutuskan untuk bergabung. Band baru ini sempat banyak berganti nama, antara lain ‘Gothic Plague’, ‘Carnage Mayhem’, ‘Fixed Penalty’, dan ‘Rocket Baby Dolls’, sampai akhirnya menggunakan nama Muse yang dikenal sekarang. Urutan kronologis pergantian nama band ini tidak jelas, karena Muse memberikan informasi yang tidak konsisten pada wawancara-wawancara mereka.
Pada tahun 1994, masih dengan nama band ‘Rocket Baby Dolls’, mereka memenangkan kompetisi Battle of the Bands lokal.[2][3] Dan tak lama setelah ini, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth dan mulai tampil di beberapa klub seperti Cavern di Exeter.[4]
E.P. dan Showbiz (1998-2000)
Setelah beberapa tahun membangun komunitas penggemar, Muse memainkan konser-konser pertama mereka di London dan Manchester. Band ini lalu bertemu dengan Dennis Smith, pemilik perusahaan rekaman Sawmills, yang bermarkas di Cornwall, Inggris.
Pertemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan rekaman resmi pertama Muse, yaitu E.P. self-titled (berjudulkan nama band) yang menggunakan label Sawmills, Dangerous.[2] Lalu E.P. ke-2 mereka, Muscle Museum, meraih peringkat ke-3 pada tangga lagu indie dan mendapat perhatian dari jurnalis musik Inggris yang berpengaruh, Steve Lamacq, serta majalah musik mingguan Inggris, NME. Dennis Mills lalu membantu membangun perusahaan musik Taste Media, yang dibuat khusus untuk Muse (Muse menggunakan label ini untuk 3 album pertama mereka). Ini merupakan hal yang sangat menguntungkan untuk Muse karena mereka dapat mempertahankan keunikan musik mereka pada awal karir mereka.
Walaupun E.P. ke-2 mereka cukup sukses, banyak perusahaan rekaman Inggris tetap enggan mendukung Muse, dan banyak orang di industri musik menganggap musik Muse terlalu mirip dengan Radiohead sebagaimana halnya band-band baru asal Inggris lain saat itu. Namun, perusahaan Amerika Serikat Maverick Records mempromosikan Muse untuk tampil beberapa kali di Amerika Serikat hingga akhirnya mengontrak mereka pada tanggal 24 Desember 1998.[5] Sepulangnya dari Amerika, Taste Media mendapatkan kontrak untuk Muse di perusahaan-perusahaan rekaman di Eropa dan Australia. John Leckie, yang menjadi produser album untuk Radiohead, Stone Roses, “Weird Al” Yankovic dan The Verve, dijadikan produser album pertama Muse, Showbiz.[2][3]
Peluncuran album ini diikuti dengan penampilan pendukung pada tur band Foo Fighters dan Red Hot Chili Peppers di Amerika Serikat. Pada tahun 1999 dan 2000, Muse bermain pada beberapa festival musik di Eropa dan Australia, dan mengumpulkan banyak penggemar baru di Eropa Barat.
Origin of Symmetry dan Hullabaloo Soundtrack (2001-2002)
Album ke-2 mereka, Origin of Symmetry, dengan John Leckie sebagai produser, berisikan musik yang lebih berat dan gelap, dengan suara bass yang dalam dan terdistorsi. Muse bereksperimen dengan alat-alat musik yang tidak biasa digunakan, seperti organ gereja, Mellotron, dan peralatan drum tambahan. Muse lebih banyak mengandalkan suara tinggi Bellamy, dengan alunan arpeggio gitar dan permainan piano yang terdengar jelas, yang terinspirasi dari gerakan Romantisme khususnya musikus Rusia Sergei Rachmaninoff dan Tchaikovsky. Beberapa lagu seperti “Space Dementia” memiliki unsur klasik yang lebih kental oleh musik Rachmaninoff. Bellamy juga menyatakan adanya pengaruh dari gitaris ternama Jimi Hendrix dan Tom Morello (gitaris Rage Against The Machine dan Audioslave) dalam melodi gitar pada beberapa lagu terakhir dalam album ini.[6] Terdapat pula daur ulang dari lagu “Feeling Good”, yang aslinya dibuat oleh Anthony Newley dan Leslie Bricusse dan dipopulerkan oleh Nina Simone.
Origin of Symmetry memperoleh penilaian yang beragam dari berbagai kritikus musik. Dean Carlson dari Allmusic menilai permainan Muse terlalu menyerupai Radiohead, dan menganggap lagu-lagu mereka terlalu berlebihan dan sulit diterima.”[7] Sebaliknya, Roger Morton dari NME memberikan nilai 9/10 untuk album ini, mengomentari sisi yang gelap dan berani dari Muse, bahkan menilai bahwa Bellamy lebih ‘gila’ dari Thom Yorke, vokalis Radiohead.[8] Album ini berpotensi untuk membuat Muse semakin terkenal di Amerika Serikat, tapi Maverick tidak setuju dengan gaya vokal Bellamy yang dianggap tidak cocok untuk penyiaran radio dan meminta MUSE untuk mengubah beberapa lagu mereka sebelum dirilis di Amerika Serikat. Muse menolak permintaan ini dan meninggalkan perusahaan rekaman Maverick, yang mengakibatkan tidak dirilisnya album Origin of Symmetry ini di Amerika (album ini akhirnya dirilis di daerah tersebut pada 20 September 2005, setelah Muse menjalin kontrak dengan Warner).
Penampilan Muse selama promosi album Origin of Symmetry berhasil menarik banyak pengemar dan membangun reputasi Muse sebagai band dengan penampilan live yang luar biasa. Reputasi ini membawa Muse untuk merilis Hullabaloo Soundtrack, DVD yang berisi penampilan mereka di Le Zenith di Paris,Perancis pada tahun 2001. Lalu secara bersamaan, mereka juga merilis album ganda yang berisi B-side dan rekaman dari penampilan di Le Zenith. Album ganda single A-side juga dirilis, dengan dua lagu baru yaitu “In Your World” dan “Dead Star”, yang berbeda dengan gaya opera lagu-lagu lain pada Origin of Symmetry.
Pada edisi Februari 2006 majalah Q Magazine, album Origin of Symmetry berhasil menempati peringkat ke-74 pada daftar 100 album terbaik sepanjang masa menurut penggemar.
Personil band
* Matthew Bellamy – vokal, gitar, piano, keyboard, synthesizer
* Christopher Wolstenholme – bass, vokal pendamping, keyboard, synthesizer
* Dominic Howard – drum, perkusi
Personil tambahan
Berikut personil tambahan yang sering muncul pada beberapa penampilan konser Muse:
* Morgan Nicholls – keyboard, vokal pendamping, bass, ukulele (2004, 2006 – sekarang)
* Dan “the Trumpet Man” Newell – terompet (2006 – sekarang)

Profil Linkin Park

0 komentar


Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal yang berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama “Linkin Park” sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park.
Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari Linkin Park – saat itu menggunakan nama Hybrid Theory – untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias “Phoenix” juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personil lainnya – Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya.
Linkin Park telah merilis 3 album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, dan Minutes to Midnight. Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam mempopulerkan lagu-lagunya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I’ve Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual sebanyak 50 juta keping.
Awal mula
Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob

bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave “Phoenix” Farrell (bassis Linkin Park) yang

merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu, Hybrid Theory menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang bertajuk Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping
Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Nama itu diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web linkinpark.com
Hybrid Theory.
Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage dan My December (lagu).
Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty,tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It’s Goin’ Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora
Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori “Video Rock Terbaik” untuk lagu “Somewhere I Belong” dan “Penghargaan Pilihan Pemirsa” (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu “Penghargaan Musik Radio 2004″, “Penghargaan Artis Tahun Ini” dan “Penghargaan Lagu Tahun Ini” melalui lagu “Numb”. Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, “Live In Texas”, yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.

Proyek sampingan
Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album “Collision Course”. Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album “Hybrid Theory” dan “Meteora” serta lagu-lagu Jay Z dalam album “Blueprint” serta “The Black Album”. Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori “Lagu Rap Terbaik” dan “Kolaborasi Terbaik”.
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album “The Rising Tied”. Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise. Lalu, Linkin Park pergi ke Jepang tahun 2006 untuk mengikuti festival musik populer di Jepang, yaitu Summer Sonic.

Minutes to Midnight
Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu “Minutes To Midnight”. Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya “Minutes To Midnight” (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, “What I’ve Done”, sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu “Bleed It Out”. Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park akan merilis singel “Shadow of the Day”.
Lagu “No Roads Left” bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu “Qwerty” bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.
Aliran

Pada awal pembentukannya, Linkin Park beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin Park juga menambahkan unsur elektronika.
Pada album Minutes To Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.
Teknis
Linkin Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang Chester berteriak dalam beberapa lagu.
Lagi-lagi, perubahan terjadi di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin Park juga bermain lebih lembut.
Linkin Park Underground
Ini adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001. Jika bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, dan album mini (EP).
Anggota
Anggota Sekarang
1. Chester Bennington – vokal
2. Rob Bourdon – drum
3. Brad Delson – gitar
4. Dave “Phoenix” Farrell – bass
5. Joseph Hahn – turntable, sampling
6. Mike Shinoda – backing vocal, sampling, rap, keyboard, gitar

Mantan Anggota
1. Mark Wakefield – Vokal
2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)
Diskografi
1. Xero Sampler Tape
2. Hybrid Theory EP
3. Hybrid Theory - 24 Oktober 2000
4. Reanimation
5. Meteora - 25 Maret 2003
6. Live In Texas
7. Collision Course
8. Minutes to Midnight - 14 Mei 2007
Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park
1. Fort Minor - Proyek sampingan Mike Shinoda
2. Dead By Sunrise - Proyek sampingan Chester Bennington
3. Hybrid Theory - Nama lama Linkin Park
4. Xero - Nama lama Linkin Park
5. Tasty Snax - Band lama Dave “Phoenix” Farrell
6. Grey Daze - Band lama Chester Bennington

Profil Laruku Band

0 komentar



Tetsu Profil

Name: tetsu
Nickname: tet-chan ( kawaii ~~)
Real name: Ogawa Tetsuya
Position: Bass ( also leader of Laruku)
Bday: 10/3/69
Height: ..he look pretty tall with platforms..but actually he's kinda short....like..~167?
From: Osaka
Family: dad, mom and 2 younger sisters
Marital Status: going out with Kaori Mochida from ELT ( such a good match!! Go go go Tet-chan!)
Hobby: Cars,plastic models, Anime (Gundam, Evangelion...he likes Asuka from EVA), shopping shopping and shopping!
Fave color: Pink ? I always see him wear pink clothes! But he say he like most colors....
Fave food: Japanese food..melon?
Fave clothes: shorts, with super cute buffalo platform shoes, brand name clothes...
Dream (when he was a kid): Become F1-Racer, open a hobby store
Favorite Actress: Sophie Marceau

Ken Profil
Name: Ken
Nickname: Kenchan
Real name: Kitamura Ken
Position: guitar ( and composer )
Bday: Nov 28 1968
Height:178 ~ tallest in Laruku
From: Osaka
Marital Status: People said he's married with an elevator girl~ but some say they already divorced *_*
Hobby: Shopping, driving...
Fave color: Silver, Black
Fave Animal: Dolphin and Cat~ Ken has a grey cat called Elizabeth Slick.
Fave food: Japanese food ( Ramen, Sushi), hamburger
Fave alcohol: Jack Daniels
Fave cigarette: Marlboro Light Menthol
Fave clothes: Jun, Y's for men, Domon ,Crazy Under Wear, 5351
Dream (when he was a kid): Detective or Hard Rock Guitarist ( Well so it means your dream came true ken-chan?)

Hide Profil
Name: hyde ( pronounced as haido)
Real name: Hideto Takarai (we're not supposed to know but we just do..haha)
Nickname: Doi hachirou (by tetchan), also called " hide " when they first started Laruku.
Height: ~157
Birthday: Jan 29th 1968 (we're not suppose to know either, but well fans just have their ways)
Place of Birth: Wakayama, Osaka ( Kansai )
Family : Mother, father ( only child )
Martial Status: married with me! (haha joking...) wife = oishi megxxx..-_-"
Place he's living in right now : what i heard is ... the whole 20th Fl in some apartment in Shibuya-ku, Tokyo. I guess he moves around though, or he's got a lot of investments..I dunno. He's bought a nice house in Wakayama for his parents.
Hobby: Collect blue glass products, video games (Biohazard), sketching,
writing poems, cooking, scary novels, Rajicon (Radio control cars), Yoyo
Favorite Artist/Band: Marilyn Manson, Billy Joel, Radiohead, BAKI(gas tank), Cranberries,David Sylvian & more, but the thing is, he doesn't listen to a lot of music...weird
Favorite Food: Curry rice
Favorite Anime/manga: Nekojiru, Monster
Work experience: Mister Donut, Drum teacher. ex Jersalem Rods.
Illnesses: poor haido sama is color blind! that's why he couldn't persue his career as an artist.
Favorite fashion: he likes JPG a lot, but actally he wears a lot of vintage stuff. His recent styles are quite similar to ken's due to the fact that they have the same stylist..so she probably really likes to wrap them up in vintage leather items ... and hyde just loves wearing furry jackets ^^ and he occasionally just wears a few really cute items :P
Favorite girl type : Bijin.(beautiful lady)