Tanda Tanda Kiamat

0 komentar



Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”. Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari qiamat”.

Lalu Nabi saw. bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”.

H.R Muslimi

Keterangan:
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
  1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
  2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
  3. Dabbah-Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.
  4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.
  5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
  6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
  7. Gempa bumi di Timur.. Bisa jadi ini mengacu kepada gempa di China, Tsunami di Aceh.
  8. Gempa bumi di Barat. Bisa jadi ini akan terjadi di daerah Mexico, Argentina, Brazilia dan negara-negara Amerika Latin
  9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.. Kemungkinan kasus longsor di Mesir sebagai pembukanya.
  10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. (Apa ini bahaya Nuklir?)
Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahawa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya”.

Pulau Sarinah

0 komentar
SIDOARJO - Bagi warga Desa Tlocor, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, nama Pulau Sarinah tidak asing lagi. Karena pulau seluas 80 hektare itu berada di Muara Sungai Porong yang bisa ditempuh setengah jam.

Namun, tidak semua orang tahu Pulau Sarinah yang kini banyak dikunjungi wisatawan lokal karena lokasinya cukup nyaman untuk hobi mancing.

Ternyata Pulau Sarinah merupakan pulau baru hasil dari sedimentasi lumpur yang keluar dari lumpur Lapindo, di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong. Hampir lima tahun lumpur itu dibuang ke Sungai Porong, kini menghasilkan hamparan pulau di pesisir timur Sidoarjo.

“Kalau pagi hari kita bisa melihat pemandangan matahari terbit. Jadi tidak usah jauh-jauh ke Bali kalau hanya ingin melihat matahari terbit,” ujar Jakfar, salah satu warga  Jabon yang kerap berkunjung ke Pulau Sarinah.

Pemandangan sangatlah bagus jika pagi hari, ketika matahari mulai terbit. Yang membedakan dengan pantai Kuta dan Sanur hanyalah pasirnya saja. Pulau Sarinah hanyalah hamparan lumpur berwarna pekat yang dibentuk seperti pulau. Di tepi dipasang karung pasir agar lumpur dari muara yang disedot tidak kembali lagi ke sungai.

Pulau Sarinah merupakan sebutan yang biasa digunakan nelayan dan warga Tlocor. Sehingga, pulau yang berasal dari sedimentasi lumpur tersebut kini mulai dikenal dengan nama Pulau Sarinah. Untuk memudahkan perahu merapat, di pulau itu juga didirikan dermaga. Selama ini, Pulau Sarinah lebih sering digunakan pusat penelitian beberapa universitas dan aktivis lingkungan dengan menanam mangrove di kawasan itu. tapi kini, Pulau Sarinah sudah mulai dikenal dan menjadi jujugan wisatawan.

Untuk bisa sampai ke pulau itu tidaklah sulit. Meski jaraknya cukup jauh dari Sidoarjo, namun jalan masuk menuju ke pulau itu sudah bagus. Setelah melewati jembatan Porong, wisatawan langsung belok kiri ke arah timur sekitar 15 kilometer sudah sampai di Dermaga Tlocor. “Dari dermaga bisa naik perahu. Banyak nelayan yang menyewakan perahu. Biasanya untuk mancing seharian di pulau Sarinah,” ujar Jakfar.

Dari Dermaga Tlocor, wisatawan bisa menikmati suasana sungai yang sisi kanan dan kirinya dipenuhi pohon bakau dan sejenis api-api. Ombak yang tak seberapa besar membuat perahu cukup tenang. Jika air sedang surut, perjalanan naik perahu untuk bisa sampai ke Pulau Sarinah tak lebih dari setengah jam. Namun, jika air pasang waktu yang dibutuhkan cukup lama.

Bagi warga yang menyewakan perahu, selama ini mereka hanya melayani wisatawan yang akan mancing saja. Namun, seiring dikenalnya Pulau Sarinah itu, kini banyak wisatawan yang datang dan menyewa perahu sekedar berkunjung ke Pulau Sarinah. “Kalau sewa perahu pulang pergi (PP) biasanya Rp150 sampai Rp200 ribu,” ujar Sudarno, salah satu warga Tlocor yang biasanya menyewakan perahu.

Mereka mengaku, setelah diresmikannya akses jalan dari Porong menuju Tlocor serta dermaganya, harapannya semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sarinah. Sebab, selama ini pengunjung biasanya datang setiap akhir pekan saja. “Biasanya Sabtu dan Minggu banyak pengunjung yang mancing dan menyewa perahu,” ujar salah satu pemilik perahu yang disewakan.

Jika dikelola dengan baik, Pulau Sarinah akan menjadi salah satu tujuan wisata di Sidoarjo. Sebab, masyarakat akan penasaran seperti apa pulau yang terbuat dari lumpur. Apalagi, kalau di pulau itu diberi fasilitas tempat  wisata alam. Tentunya akan lebih menarik wisatawan yang senang berpetualang. “Kalau di pulau itu diberi semacam paket penginapan dan areal tempat mancing tentunya akan lebih ramai,” ujar Sutrisno, salah satu warga yang juga pernah ke Pulau Sarinah.

Pantai Sarinah sampai saat ini masih diuruk lumpur yang menumpuk di muara sungai. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), sampai saat ini masih mengoperasikan satu unit kapal keruk yang  mengeruk lumpur kemudian dimasukkan ke dalam pulau lumpur. Selain itu, untuk memperindah Pulau Sarinah pemerintah pusat beberapa waktu lalu juga menanam ribuan pohon mangrove.

Selain Pulau Sarinah, dikawasan pesisir muara Sungai Porong juga terdapat beberapa pulau yang bisa dikunjungi, seperti Pulau Pitu. Meski tidak ada penghuninya, namun dikawasan itu cukup menarik untuk dikunjungi. Disela-sela mancing, biasanya pengunjung beristrirahat dikawasan itu.

“Saat ini pulau lumpur masih belum semuanya menjadi daratan. Tapi nantinya kalau setiap hari lumpur di muara dan disedot ke dalam pulau, diharapkan bisa menjadi kawasan wisata yang cukup diminati,” ujar Humas BPLS Akhmad Kusairi.
(Abdul Rouf/Koran SI/ful)

Kleptomania

0 komentar

Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, "mencuri", μανία, "mania") adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
Penyakit ini umum muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Pada beberapa kasus, kleptomania diderita seumur hidup. Penderita juga mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya, seperti kelainan emosi, Bulimia Nervosa, paranoid, schizoid atau borderline personality disorder.[1] Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatik dan keracunan karbon monoksida.[2][3]

KH Muh Zaini Abdul Ghani

0 komentar

Ulama karismatik asal Sekumpul Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (63) atau lebih akrab disebut Guru Ijai atau Guru Sekumpul, tutup usia Rabu 10 Agustus 2005 pagi sekitar pukul 05.10 Wita di kediamannya, Sekumpul Martapura.
saat muda

Begitu mendengar kabar meninggalnya Guru Ijai lewat pengeras suara di masjid-masjid selepas shalat subuh, masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan berdatangan ke Sekumpul Martapura untuk memberikan penghormatan terakhir pada almarhum yang bergelar Al Alimul Allamah Al Arif Billaah Albahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syeekh Al Mukarram Maulana.

Pasar Martapura yang biasanya sangat ramai pada pagi hari, Rabu pagi kemarin sepi karena hampir semua kios dan toko-toko tutup. Suasana yang sama juga terlihat di beberapa kantor dinas, termasuk Kantor Bupati Banjar. Sebagian besar karyawan datang ke Sekumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.

Sebelum wafat, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari. Selasa (9/8) malam sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul tiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, dengan menggunakan pesawat carter F-28, dan pada pagi harinya tutup usia.

Ulama Karismatik dari Sekumpul

Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Mushalla Ar Raudhah, Rabu sore sekitar pukul 16.00, warga masyarakat yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan shalat jenazah secara bergantian. Kegiatan ibadah ini berpusat di Mushalla Ar Raudhah, Sekumpul, yang selama ini dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul.





KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, putra kelahiran Martapura 11 Februari 1942, merupakan ulama karismatik dalam berdakwah dan menyebarkan syiar Islam di Kalsel. Guru Sekumpul juga masih zuriat atau keturunan dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari yang disebut Dato Kelampayan.
menuju pemakaman


Kegiatan pengajian atau majelis taklim yang dilakukannya selalu dibanjiri ribuan jemaah dari berbagai kota. Namanya dikenal di kalangan luas, baik pejabat pemerintahan, politisi, militer, dan seniman.

Beberapa tokoh yang pernah mengunjungi kediamannya, antara lain KH Aburahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Amien Rais, hingga Aa Gym. (FUL, Kompas 11/8/2005) ► e-ti

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Gerhana Matahari Total

0 komentar
Apabila dulu Anda jatuh tertidur saat guru IPA Anda menerangkan peristiwa gerhana, kejadiannya seperti begini: Bulan berputar mengelilingi Bumi, sementara Bumi berputar mengelilingi Matahari dengan membawa Bulan.
Pada pergerakan ini, ada saat-saat ketika Bulan berada dalam satu garis lurus di antara Bumi dan Matahari dan menghalangi cahaya Matahari yang jatuh ke Bumi. Peristiwa ini disebut Gerhana Matahari. Apabila Bulan persis berada di sisi gelap Bumi, ia dapat jatuh ke bayangan Bumi dan menghasilkan apa yang disebut Gerhana Bulan. Namun artikel ini akan membicarakan Gerhana Matahari.

Posisi Bulan relatif terhadap Bumi dan Matahari saat terjadinya Gerhana Matahari (Wikipedia).
Jarak Bumi menuju Matahari kurang lebih 400 kali jarak Bumi-Bulan, ukuran Matahari relatif terhadap Bulan juga memiliki perbandingan yang kurang lebih sama. Garis tengah Matahari kurang lebih 400 kali garis tengah Bulan. Dengan demikian, apabila dilihat dari Bumi, ukuran kedua benda langit tersebut berukuran hampir sama sehingga piringan Matahari dapat benar-benar tertutup oleh Bulan dan langit menjadi benar-benar gelap. Peristiwa ini disebut Gerhana Matahari Total. Pada gambar di atas, kita dapat melihat bahwa daerah di Bumi yang mengalami Gerhana Matahari Total adalah daerah bayangan Bulan yang disebut Umbra.
Apabila kita menonton bioskop dan orang yang duduk persis di depan kita menghalangi pandangan kita ke layar, dengan sedikit menggeser kepala kita ke kiri, kanan, atau sedikit mendongak ke atas maka kita dapat melihat layar tanpa terhalang kepala penonton di depan. Hal yang sama juga berlaku dengan gerhana matahari. Karena jarak Bumi-Bulan jauh lebih kecil daripada jarak Bumi-Matahari, maka pada prinsipnya kita dapat sedikit “mengintip” Matahari yang terhalangi Bulan dengan cara menggeser sedikit posisi kita. Pada gambar di atas, daerah yang ditandai dengan Penumbra adalah di mana kita dapat melihat sedikit porsi Matahari yang terhalangi Bulan. Daerah ini melihat apa yang dinamakan Gerhana Matahari Sebagian. Perbedaan penampakan antara Gerhana Matahari Sebagian dengan Gerhana Matahari Total dapat dilihat pada dua gambar di bawah ini.

Mosaik foto ini menggambarkan urut-urutan peristiwa terjadinya Gerhana Matahari Sebagian. Foto diambil oleh Fred Espenak saat mengamati Gerhana Matahari Sebagian pada tanggal 30-31 Juli 2000 (www.MrEclipse.com). Klik untuk melihat versi yang lebih besar.

Urut-urutan peristiwa terjadinya Gerhana Matahari Total. Fred Espenak memotret Gerhana ini di Libya pada saat terjadi Gerhana Matahari Total pada tanggal 29 Maret 2006 (www.MrEclipse.com). Klik untuk melihat versi yang lebih besar.

Karena Bulan bergerak mengitari Bumi, maka bayangan Bulan bergerak menyapu daerah yang disebut jalur totalitas (www.MrEclipse.com).
Menurut perhitungan, kira-kira setiap tahun dapat terjadi 1 atau 2 kali Gerhana Matahari Total, namun tidak semua bagian Bumi yang mengalami siang hari dapat melihat Gerhana Matahari.
Saat gerhana, kita lihat bahwa daerah penumbra yang mengalami gerhana sebagian mencakup kurang lebih setengah bagian permukaan Bumi yang mengalami siang hari, sementara daerah umbra bahkan lebih kecil lagi! Selagi Bulan menutupi Matahari, ia juga bergerak mengelilingi Bumi. Oleh karena itu lokasi jatuhnya umbra terus berpindah membentuk suatu jalur di permukaan Bumi yang disebut jalur totalitas. Jalur ini sempit sekali dan hanya mencakup kurang dari 1% luas permukaan Bumi. Untuk dapat melihat Gerhana Matahari Total kita harus berada di dalam jalur totalitas ini. Dengan demikian hanya sebagian kecil saja warga Bumi yang memperoleh anugerah untuk dapat melihat Gerhana Matahari Total.

Mulainya gerhana matahari ditandai dengan kontak pertama, yaitu saat piringan Bulan pertama kali memasuki piringan Matahari (gambar paling kiri pada foto urut-urutan Gerhana Matahari), dan diakhiri dengan saat kontak terakhir yaitu saat piringan Bulan terakhir kali meninggalkan piringan Matahari (gambar paling kanan pada foto yang sama). Perjalanan Bulan menutupi Matahari ini berlangsung kira-kira 2 jam, namun saat paling dramatis adalah momen yang disebut totalitas, yaitu saat ketika Matahari benar-benar tertutup oleh Bulan dan langit yang awalnya siang menjadi gelap namun tidak segelap malam. Momen totalitas ini berlangsung sangat singkat yaitu hanya beberapa menit saja, namun merupakan salah satu momen paling menakjubkan yang dapat dilihat seorang anak manusia.
Usaha masyarakat kuno untuk menjelaskan peristiwa gerhana matahari tergambar dalam mitologi mereka. Masyarakat Cina kuno menggambarkan peristiwa ini sebagai naga langit yang hendak memakan matahari. Oleh karena itu, pada masa lalu masyarakat menabuh gong dan benda-benda keras lainnya untuk menakut-nakuti naga tersebut dan berhenti memakan Matahari. Tentu saja aksi ini selalu sukses dan naga tersebut melarikan diri dan matahari kembali bersinar. Bahkan di abad 19, angkatan laut Cina menembakkan meriam ke udara untuk mengusir naga tersebut.
Karena saya tidak pernah melihat Gerhana Matahari Total, untuk dapat menggambarkan perasaan saat melihat Gerhana Total, saya mengutip beberapa paragraf dari buku Totality: Eclipses of the Sun (Mark Littmann, Ken Willcox and Fred Espenak). Fred Espenak adalah astronom yang bekerja di Goddard Space Flight Center milik NASA dan terkenal melalui perhitungannya dalam memprediksi gerhana. Ia juga aktif memburu gerhana dan dikenal sebagai “Mr. Eclipse.”

Gerhana di atas Zambia, Afrika, 21 Juni 2001. Foto oleh Fred Espenak (www.MrEclipse.com).
Kontak pertama. Sedikit cuilan muncul di bagian barat Matahari. Mata kita tidak mendeteksi adanya perubahan sinar matahari. Tiada apapun selain cuil tersebut yang menjadi pratanda tentang sesuatu yang luar biasa. Namun ketika cuilan kecil tersebut berkembang menjadi cungkilan besar di muka Matahari, antisipasi semakin menggelora. Hari ini bukanlah hari yang biasa.
Namun segalanya berjalan lambat sekitar setengah jam pertama, hingga saat ketika matahari tertutup lebih dari setengahnya. Kini, awalnya perlahan, namun kemudian semakin cepat, hal-hal luar biasa mulai terjadi. Langit masih gelap, namun warna birunya semakin pudar. Di tanah sekitar sekitar kita, cahaya semakin meredup.
Seiring berjalannya menit, lajunya semakin cepat. Seperempat jam menuju totalitas, langit bagian barat menjadi lebih gelap daripada bagian timur. Bayangan bulan semakin mendekat. Meskipun Anda tidak pernah melihat Gerhana Matahari Total sebelumnya, Anda tahu bahwa sesuatu yang luar biasa akan terjadi, sedang terjadi saat ini–dan ini adalah sesuatu yang di luar pengalaman manusia normal.
Kurang dari lima belas menit menuju totalitas. Matahari menjadi sabit yang semakin mengecil, masih bersinar terang, namun birunya langit berubah menjadi biru keabuan atau nila. Gelapnya langit semakin melingkupi Matahari. Matahari tidak lagi menyinari langit.
Lima menit menuju totalitas. Kegelapan di daerah barat semakin terlihat dan semakin kuat, suatu kegelapan tak berwujud bergerak naik dan menyebar sepanjang horizon barat. Pembangunannya bagaikan gerakan badai, namun dalam keheningan tanpa adanya gemuruh guntur. Kini kegelapan mulai mengapung di atas horizon, menyingkapkan senja kuning atau oranye di bawahnya. Anda sudah melihat menembus bayangan sempit Bulan dan melihat sinar matahari di luar bayangan tersebut.
Percepatan peristiwa semakin meningkat. Matahari yang berbentuk sabit kini bersinar putih keperakan, bagaikan api sinar las. Gelapnya langit semakin mendekati Matahari, semakin cepat, dan mengepungnya.
Menit-menit berubah menjadi detik. Sinar Matahari memecah menjadi titik-titik individu sinar putih yang menyilaukan–Ini adalah Bulir-bulir Baily yaitu berkas-berkas sinar Matahari yang bersinar melalui lembah-lembah Bulan yang terdalam. Di arah yang berlawanan dari sabit Matahari, sebuah siluet bundar terlihat. Ini adalah tepi piringan Bulan, dibingkai oleh cahaya yang menciptakan halo di sekitar Matahari yang semakin gelap. Korona Matahari–bagian paling menyentak dan tak terduga dari sebuah gerhana total–mulai nampak.
Hampir seketika, sabit Matahari yang teramat tipis memecah menjadi rangkaian bulir-bulir dan lengkung-lengkung pendek yang bersinar dan menghilang cepat secara bergantian. Dan kini, hanya ada satu bulir, bersinar seperti berlian dalam cincin.
Namun sinar terangnya dengan cepat menghilang bagaikan dijatuhkan ke dalam jurang.
Totalitas!

Gerhana Matahari Total.
Di tempat di mana Matahari berada kini terdapat sebuah piringan hitam di langit, dikitari oleh sinar putih dari korona, terangnya kurang lebih sama dengan terangnya sinar Bulan purnama.
Anda sedang berdiri di bawah bayang-bayang Bulan.
Bila melihat pemandangan sekitar menuju horizon di segala arah, Anda dapat melihat ke luar daerah bayang-bayang Bulan ke daerah yang tidak mengalami Gerhana total, nampak senjakala berwarna oranye dan kuning. Dari cahaya yang nampak di balik kegelapan yang mengungkungi Anda muncul suatu perasaan bahwa waktu adalah sesuatu terbatas.
Cakrawala kemudian memberi tanda bahwa totalitas mendekati akhir. Cakrawala barat semakin terang sementara kegelapan di timur semakin dalam dan menurun ke arah cakrawala.
Tiba-tiba totalitas berakhir! Bulir terang Matahari muncul. Permata surgawi ini dengan cepat bertumbuh menjadi rangkaian permata yang bergabung membentuk sabit Matahari yang kembali muncul. Bayangan gelap Bulan diam-diam bergerak meninggalkan Anda dan memburu ke arah Timur.
Pada titik ini serta-merta Anda bertanya, “Yang berikutnya kapan?”

Daerah-daerah yang akan mengalami gerhana sebagian dan gerhana total. Gerhana total tahun ini sebagian besar hanya akan terlihat di daerah-daerah yang tidak berpenghuni (Fred Espenak, eclipse.gsfc.nasa.gov).
Gerhana Matahari pada tahun ini akan terjadi para hari Jumat, 1 Agustus 2008. Sebagaimana sering terjadi, gerhana kali ini berwatak antisosial karena sebagian besar dari jalur totalitasnya menyapu daerah-daerah yang jarang dihuni manusia (lihat gambar di samping), dan berada di daerah sekitar Kutub Utara dan Siberia yang sebagian besar tertutup awan. Hanya pada saat jalur totalitas tersebut bergerak ke arah selatan, menuju Mongolia dan Cina, harapan untuk melihat gerhana tersebut di bawah cuaca cerah semakin meningkat.
Jalur totalitas akan dimulai dari daerah Nunavut di Kanada bagian utara dan akan melewati Grise Fiord (populasi: 150), salah satu kota paling utara di Kanada. Bayangan bulan kemudian akan menyeberangi Tanah Hijau menuju Rusia, melewati Pulau Svalbard, Tanah Franz Josef, dan Pulau Novaya Zemlya. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 10:21:07 Waktu Greenwich. Ini adalah saat ketika sumbu dari umbra Bulan melewati titik paling dekat ke pusat Bumi dan ini adalah saat ketika durasi gerhana mencapai waktu paling lama. Puncak gerhana akan terjadi di dekat kota Nadym, berlangsung selama 2 menit 27 detik.

Jalur umbra dan penumbra gerhana matahari tanggal 1 Agustus 2008 (Fred Espenak dan Jay Anderson, eclipse.gsfc.nasa.gov). Klik pada peta untuk memperbesar.
Umbra bulan akan terus bergerak di atas Siberia utara–suatu daerah kosong dan tidak ada kota besar, sebelum akhirnya mencapai Novosibirsk yang merupakan kota ketiga terbesar di Rusia (populasi: 1.4 juta). Durasi totalitas gerhana di atas kota tersebut adalah 2 menit 18 detik.
Selanjutnya umbra bulan akan bergerak ke arah perbatasan Russia-Kazakhstan-Mongolia-Cina, bergerak di atas Pegunungan Altai, dan berakhir di kota Xi’an di mana pasukan tanah liat yang menjadi penanda kuburan Kaisar Qin Shi Huang menjadi batas paling selatan dari jalur totalitas. Naga pemakan Matahari telah kembali ke Cina!
Penduduk yang tinggal di Indonesia, sayangnya, tidak dapat melihat gerhana total maupun sebagian kali ini, karena gerhana dimulai justru pada saat matahari sudah terbenam di Indonesia. Namun, warga Indonesia yang berada di negara lain dapat melihat peta di samping untuk melihat apakah lokasinya dilewati gerhana sebagian atau tidak. Persentasi gerhana yang dapat dilihat ditandai oleh garis-garis hijau, semakin jauh dari jalur totalitas berarti semakin kecil porsi gerhananya. Pembaca yang tertarik untuk mengamati gerhana diminta untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan mata pada saat pengamatan. Pada saat totalitas, kita boleh melihatnya dengan mata telanjang, namun sangat tidak disarankan untuk mengamati dengan mata telanjang proses terjadinya gerhana!
Tags: , ,